Sabtu, 23 Juli 2011

Hari Anak Nasional (Teguran Dalam Hati)

Selamat Isya,

Salam kawan.

Alhamdulillah. kita bisa bertemu lagi. Berbicara mengenai postingan saya malam ini, saya akan mencoba menulis mengenai peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli.

Seiring saya mengetik postingan ini, saya juga menonton acara yang mengupas mengenai kondisi anak-anak di Indonesia  di salah satu stasiun televisi swasta. Seperti yang dikatakan oleh Anna Winoto (perwakilan UNICEF di Indonesia), bahwa masih ada sekitar 7 juta bayi yang mengalami malnutrisi (kurang gizi). Ferry Salim sebagai Duta UNICEF juga mengatakan bahwa masih banyak anak-anak di Indonesia yang belum mendapatkan hak primordialnya, seperti akta kelahiran. Padahal, akta kelahiran tersebut merupakan salah satu hal yang PENTING bagi anak untuk melanjutkan pendidikannya, mendapatkan akses kesehatan, untuk bisa membuat akta nikah kelak dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

Senada dengan pernyataan di atas, Mbak Anggun C. Sasmi juga menandaskan bahwa 4.3 juta balita masih kekurangan imunisasi. Miris melihatnya memang. Padahal, imunisasi merupakan sesuatu yang AMAT SANGAT PENTING untuk sistem kekebalan tubuhnya, sehingga berimplikasi kepada kesehatan sang bayi.

Kekurangan gizi serta kekurangan perhatian bagi anak-anak di segala bidang ini berimplikasi kepada naiknya angka kematian bayi di Indonesia. Jika generasi-generasi muda tersebut dibiarkan meninggal, bagaimana nasib Indonesia lima, sepuluh, dua puluh, tiga puluh, lima puluh dan seratus tahun yang akan datang ???!!!! Siapa yang akan melanjutkan estafet pejuangan bangsa ini. Saya takut, kita akan kehilangan 'calon-calon' pemimpin bangsa akibat dari kekurangan gizi. Saya yakin, pasti sudah ada bayi yang memiliki potensi, tapi mengalami nasib yang tidak baik (baca: meninggal dunia).

Bagaimana kita bisa menghadapi ini semua? Jujur, saya menangis ketika melihat banyak dari adik-adik saya yang mengalami kesehatan yang memburuk. Apa yang bisa dibanggakan oleh kita lagi. Sekedar mengingatkan, bahwa tahun 2015 merupakan tahun pencapaian target millenium (Millenium Development Goal) bagi seluruh negara, yang salah satu targetnya adalah "menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan."

Saya sedih. Bahkan saya sedih dengan diri saya sendiri. Coba lihat, apakah kita sadar kalau sekarang ini (hari ini) merupakan Hari Anak. Kitapun pasti tidak menyadarinya. Saya berterima kasih kepada televisi tersebut, karena sudah memperingati saya bahwa saya tidak sendiri. Masih banyak masalah-masalah di sekitar kita yang tidak kita perhatikan. Seakan-akan semesta berkata kepada saya, "YUSA, JIKA KAMU MATI...SIAPA YANG AKAN MELANJUTKAN KAMU NANTI." Bayi serta anak-anak yang lucu tersebut-lah yang akan melanjutkan langkah kamu nanti.

Selamat Hari Anak Nasional. Semoga di masa yang akan datang, tidak akan ada lagi kekurangan gizi, eksploitasi, perdagangan anak serta berbagai macam keburukan. Semoga kalian menjadi generasi yang cerdas, amanah dan saleh. Kalian akan menghadapi zaman yang berbeda dan tentunya semakin kompleks dari zaman sekarang. Oleh karena itu, kalian harus menjadi generasi yang hebat.

Hidup Anak Indonesia...Hidup Anak Seluruh Dunia...

Selamat Isya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar