Kamis, 16 Juni 2011

Membaca (suatu catatan spontan)

Tulisan ini terilhami tatkala saya memperbaharui (update) status saya di Facebook.

Singkat saja. Membaca merupakan sesuatu yang urgen di dalam kehidupan. Bersyukurlah kita, sehingga kita bisa tahu dan melek aksara. Membaca merupakan proses transformasi seseorang menjadi lebih mumpuni. Dengan membaca, seseorang bisa mengetahui fenomena serta isu yang dia belum ketahui sebelumnya.

Di dalam tradisi semua agama, membaca merupakan suatu "dogma" atau perintah hakiki yang harus dijalankan oleh umat. Membaca kitab suci merupakan salah satu manifes dari pentingnya kegiatan membaca tersebut.

Di dalam tradisi Islam, perintah Tuhan yang PERTAMA diwahyukan kepada Kanjeng Rasulullah Muhammad SAW adalah IQRA'! (Arab: Bacalah!). Penafsiran ayat ini menjelaskan bahwa manusia harus senantiasa membaca berbagai fenomena serta isu, sehingga dia bisa mengenal SIAPA yang menciptakan semua ini. Karena semua ini diciptakan bukan dari ketiadaan (creatio ex nihilo). Semuanya itu ada "prima causa" yang menciptakan dan menggerakkan semua ini. Hal itu hanya diketahui, jika kita melakukan kegiatan "membaca." :D

Selain itu, hakikat dari membaca ini adalah anda sedang melakukan dialog imajinatif dengan sang pengarang. Buku dan kitab yang tersaji di hadapan anda merupakan buah pikiran, ide, pandangan dunia (worldview) terbaik dari sang pengarang. Jika anda membaca Das Kapital, maka seakan-akan Karl Marx sedang "curhat" kepada anda mengenai ketimpangan sosial. Jika anda membaca "The Alchemy of Finance", maka anda membayangakan di sana George Soros sedang mendoktrin anda bahwa Pasar Finansial itu cenderung tidak bisa diprekdisikan, karena hal ini bersumber dari kegiatan manusia (sebagai pelaku pasar) yang sulit untuk diprediksi. Jika anda membaca Kitab Suci, maka hakikatnya Tuhan sedang menyapa anda, berdialog dengan anda, serta Dia sedang tersenyum kepada anda.

Kenikmatan dalam membaca itu bersifat subjektif. Jadi, anda sendirilah yang dapat merasakan sensasi dari membaca tersebut. Saya pribadi suka membaca berbagai buku seperti linguistik, filsafat, eskatologi, hubungan intermestik, politik, ekonomi, keamanan dan sebagainya.

Terkadang saya juga suka membaca komik, seperti Detective Conan, Kung Fu Boy, Break Shot, Master Keaton dan lain sebagainya. Di mana tujuan dari pembacaan karya-karya tersebut adalah untuk membangkitakan otak imajinasi saya, yang pada akhirnya dapat membantu saya dalam memecahkan masalah.

Untuk membaca, anda tak perlu menguasai beribu entri kata di Kamus untuk bisa memahami bahan bacaan anda. Karena hakikatnya, pembacaan itu merupakan pengulangan kata serta repetisi ide. Tidak ada sesuatu yang baru di dunia ini, yang ada hanya penambahan, pengurangan dan modifikasi dari ide-ide tersebut. Contoh, The Alchemy-nya Soros merupakan pengurangan dari ide-ide yang menjadi mainstream dalam ekonomi dewasa ini. Kurang lebih seperti itu.

Membaca...menjadikan manusia menjadi cerdas, sehingga harkat seta martabat derajatnya terangkat. Karena kebodohan merupakan "sahabat karib" dari kemiskinan. Kebodohan hanya bisa dihilangkan dengan membaca. Membaca membuat anda sejahtera (wealth) secara finansial, mental, intelektual serta spiritual.

Membaca membuat diri anda "transeden" dan terhubung ke kosmik serta dimensi lain, yang menembus locus (ruang) serta tempus (waktu) tertentu.


Selamat Membaca :-)

*menikmati es-kopi ABC sambil menunggu download e-book, Jum'at 17 Juni 2011. 11:20 AM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar