Minggu, 27 November 2011

Sekilas mengenai tugas akhir S2 saya

Wah, ternyata lebih dari 5 bulan, saya tidak bercuap-cuap di blog ini. Karena saya sedang giat-giatnya mencari data yang berkaitan dengan tugas akhir saya.

Jika tak ada halangan, tugas akhir saya akan meninjau mengenai dinamika kebijakan ekonomi luar negeri Turki. Dalam tugas tersebut, saya memilih pendekatan konstruktivis yang notabane merupakan pendekatan yang diluar "mainstream". Pendekatan tersebut merupakan analisis generasi ketiga di dalam melihat fenomena pilihan kebijakan yang dambil oleh suatu negara. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk bisa melihat fenomena rahasia yang biasanya disembunyikan dan tidak ter"blow up" atau istilah lazimnya disebut "black box."

Bagaimana cara agar kita bisa membuka "black box" tersebut. Jawabannya: Konstruktivis (dalam hal ini konstruktivisme yang digagas oleh Nicholas Onuf) melihat bahwa untuk melihat identitas suatu negara maka kita harus melihat "BAHASA" yang muncul di berbagai wacana seputar kebijakan itu diambil. Apakah itu pidato, pernyataan, kutukan dan lain sebagainya. Karena meminjam pendekatan Wittgenstein (yang menjadi inspirasi Onuf), bahwa bahasa itu menggambarakan REALITA SOSIAL. Bahasa mengkonstruk tatanan sosial yang ada. Dengan bahasa, maka kita bisa menyampaikan ide. Fakta serta realita diartikulasikan melalui bahasa. LANGUAGE GAMES kurang lebih seperti itu.

Hal ini ditambah dengan J.L. Austin yang menyorot bahasa dalam lingkup SPEECH ACTS (atau pragmatisme bahasa). Sebagai contoh, jika saya bertanya kepada Christian Sugiono (misal).."Bang Tian, punya hape ga?" Saya tidak berharap kalau Bang Christian menjawab "OH, Ada dong Yus, ini BlackBerry Onyx dengan berbagai fitur browsing lengkap de el el." Jika memakai pendekatan pragmatik, jawaban yang saya harapkan dari Bang Christian adalah "Ini Yus, pake aja (sambil menyerahkan hapenya kepada saya)."

Konstruktivisme linguistik Onuf ini diterapkan oleh Theodore (Ted) Hopf dalam melihat identitas pengambil kebijakan di Uni Soviet. Hopf melihat dan menelaah novel, surat kabar, pernyataan, pidato dan lain sebagainya.

Ada satu lagi. rencananya saya akan menggunakan "ANALISIS WACANA" atau Discourse Analysis. Sejalan dengan pendekatan Onuf di atas, analisis wacan juga melihat bagaimana bahasa memainkan peran di dalam pembentukakan identitas sosial dan budaya. Maka dari itu, (mungkin) saya juga akan menggunakan pendekatan semiotik untuk membongkar "tanda" (teks, gambar, wicara) yang dikeluarkan oleh stakeholder Turki, lalu menganalisis secara mendalam dan reflektif menggunakan hermeneutika (mungkin dengan pendekatan "relasi pengetahuan dan kuasa" Foucault.

Secara ringkas, maka rumusan dan model analisa yang akan saya pakai adalah :

OLC = DA (S+H)

yang bermakna

OLC; Onuf Linguistic Constructivism
DA: Discourse Analysis yang merupakan gabungan analisa Semiotika dan Hermeneutika

Rumus ini saya gunakan untuk membongkar identitas para pengambil kebijakan ekonomi luar negeri Turki (Presiden, PM, Menlu, Bussiness Group) melihat perspektif mereka, dan perspektif Timur Tengah (yang menjadi objek dari Turki) lalu melihat "Apa memang benar fokus kebijakan mereka cenderung bergeser (dinamis)?!"

Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar