dia melihatku. apa adanya. jadi apa yang harus saya lakukan.
Penasaran ya dengan saya. Ingat, saya itu telah membenci anda. Anda tidak lebih dari sekedar pelepah daun pisang yang harus terendam oleh air saluran bawah tanah. Mungkin ini terlalu sopan, maksud saya anda terbenam di air comberan.
lagi-lagi dia melihatku. apa adanya. jadi apa yang harus saya lakukan,
Ya...ya..ya. Anda bunuh saja saya. Anda gila. Anda tidak akan dihormati. Anda tidak akan menjadi seseorang kalau ternyata anda sendiri tidak tahu siapa diri anda sebenarnya. Tolong matikan saya. Tolong bunuh saya. Tolong siksa saya.
lagi-lagi dia melihatku, kali ini lebih mendalam, dan apa adanya.
Anda manusia? Bagus. Tetapi anda tidak dilihat dan ditatap oleh manusia lainnya. Kaum anda sendiri. Anda bahkan dihina, dicaci maki, diumpat. Persetan dengan anda yang masih menganggap diri anda lebih hina. Hei, anda sadar tidak?
entah, sudah berpa lama dia menatapku. apa adanya. tapi rasanya dia sedang ada masalah.
Mungkin lebih terhormat anda. Anda tidak harus terbebani oleh biaya hidup. Biaya anak sekolah. Biaya arisan istri. Biaya gaya hidup dan bla bla bla lainnya. Oke, anda mungkin menganggap diri saya gila. Baik, saya akui diri saya agak sedikit gila. Dan anda waras.
Hei, mengapa tatapannya menjadi penuh amarah. apa yang sedang terjadi dengannya.
Kalau kau bisa mendengarkanku sekarang. Aku tidak butuh nasihatmu. Aku tidak butuh belas kasihanmu. Aku tidak butuh uluran cinta kasihmu. Semua ini membuatku semakin muak.
Sepertinya dia ingin berkata sesuatu kepadaku, jangan sungkan katakan saja.
Istriku pergi dengan pria lain. Anakku pergi dengan anak lain. Mobilku pergi dengan mobil lain. Hartaku pergi dengan harta lain. Hidupku pergi dengan hidup lain.
..........................
Berita Pagi
Ditemukan seorang pria tak dikenal gantung diri di tiang lampu merah
Ciputat, 11:17 PM, Mau mencari sesuap nasi goreng